PARTISIPASI TINGKAT KEPEDULIAN ORANG TUA
TERHADAPKEMAJUAN BELAJAR SISWA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Garis-garis Besar Haluan Negara 1988 menegaskan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dl dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama diantara keluarga dan pemerintah, kemudian berkaitan dengan masalah pendidikan dalam GBHN 1988 dinyatakan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu: manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian berdisiplin bekerja. tanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil. serta sehat jasmani dan rohani (GBHN, 1988, 82)
Dan pernyataan tersebut, jelaslah pendidikan merupakan faktor sangat penting dalam mencerdaskan bangsa untuk mencapai tujuan dan tidak terlepas peranan orang tua untuk ikut berpartisipasi mendidik dan membimbing anak dirumah dan disekolah.
Bimbingan sebagaimana ditegaskan dalam PP No. 28/1990 tentang pendidikan dasar pada pasal 25 ayat 1 bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan pada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.
Pada pengertian diatas jelas bahwa bimbingan itu diselenggarakan melalui upaya pengembangan segenap potensi individu peserta didik/anak/sis«a, secara optimal dengan memanfaatkan berbagai cara dan sarana, berdasarkan norma yang berlaku dan mengikuti kaidah profesional karena didasari bahwa siswa adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang yang dalam perkembangannya tidak selalu dalam arus lurus searah dengan potensi harapan dan cita-cita, kebutuhan, dan nilai yang ada. Sehingga bimbingan konseling berperan untuk mengembangankan potensi yang ada.
Materi bimbingan dan konseling di SMA termuat dalam empat bimbingan yaitu: bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar. dan bimbingan karir. Fokus bimbingan konseling mengarah pada proses membantu siswa dalam mengembangkan kebiasaan belajar yang balk dalam menguasai pengetahuan serta terampil dan mampu mendisiplinkan diri dalam belaiar, serta menguasai materi pembelajaran dan orientasi belajar.
Seperti yang diketahui selama ini orang tua dirumah kurang memberikan bimbingan belajar kepada anak sehingga prestasi belajar dan ' hasrat belajar anak rendah, anak kurang mendapat motivasi dari orang tua. Hal ini disebabkan orang tua beranggapan bahwa pendidikan/pembelajaran anak hanya tanggung jawab guru disekolah, padahal kita tahu bahwa waktu anak yang ada justru lebih banyak dirumah. Akibat partisipasi orang tua yang kurang, anak menjadi salah jalan, tingkahnya kurang wajar, malas belajar, acuh dengan situasi tidak bergairah.
Fenomena diatas menunjukan bahwa guru disekolah/petugas BP betul-betul meluangkan waktu untuk memperbaiki kesalahan dengan memberikan motivasi kepada anak dengan bertukar pikiran dan mencari solusinya.
Sedangkan orang tua tetap memberikan partisipasi dalam belajar dan arahan yang positif dalam rangka menyadarkan anak bahwa belajar itu penting untuk dirinya di masa depan.
Hal ini sesuai dengan pandangan Abu Ahmadi (1985) bahwa fungsi pokok dari bimbingan adalah menolong individu-individu yang membutuhkan bantuan kemungkinan kesukaran yang dihadapinya.
download disisni
No comments:
Post a Comment