SAYYID HOSSEIN NASR

Sayyid Hossein Nasr lahir 1933 di Teheran, Iran adalah seorang intelektual Islam dan guru besar yang cukup berpengaruh di kalangan mahasiswa Islam dalam berbagai universitas terkenal di Barat.

SAYYID HOSSEIN NASR

A. History
Sayyid Hossein Nasr lahir 1933 di Teheran, Iran adalah seorang intelektual Islam dan guru besar yang cukup berpengaruh di kalangan mahasiswa Islam dalam berbagai universitas terkenal di Barat.
Ayahnya, seorang ulama yang cukup menonjol, mengirimnya belajar pada sejumlah ulama besar Iran, termasuk kepala Allamah Muhammad Hussain Thabakhabji selama 20 tahun. Setelah menamatkan pendidikan menengah di Iran, Nasr melanjutkan pendidikannya di Massachusetts Institute Of Technology (MIT) Amri hingga memperoleh gelar B.Sc. (Bachelor of Science). Kemudian melanjutkan pendidikan ke Haruard University dan berkonsentrasi pada bidang yang sama. Ia memperoleh gelar doktor pada tahun 1958 dibawah bimbingan seorang orientalis terkenal, Hamilton A.R. Gibb, dengan disertai tentang berbagai teori kosmologi Islam.

B. Karya-karya
1. There sage moslems (tiga muslim bijak)
2. Ideals and realities in Islam (cita-cita dan realitas dalam Islam)
3. An introduction to Islamic cosmologikal doctrines (sebuah pengantar ajaran kosmologi Islam)
4. Science and civilization in Islam (Islam dan peradaban dalam Islam)
5. Sufi essays (esai-esai tentang sufi)
6. An anotated bibliography of Islamic science (bibliography sains Islam yang dilengkapi keterangan)
7. Man and nature (manusia dan alam)
8. The spiritual criss of modern man (krisis spiritual manusia modern)
9. Islam and the plight of modern man (Islam dan kegelisahan manusia modern)
10. Islamic science illustrated study (sains Islam sebuah study bergambar)
11. Islamic als and spirituality (seni Islam dan spiritualitas)
12. Need for a sacred science (kebutuhan terhadap sain kudus)
13. Islamic life and thought (kehidupan dan pemikiran Islam)
14. Knowledge and the sacred (pengetahuan dan kedudukan)
15. The Islamic philosophy of science (filsafat ilmu Islam)
16. Traditional Islam in the modern world (Islam tradisional di dunia modern).


C. Ide-ide Sayyed Hossein Nasr
Menurutnya, proses pembaratan terhadap ummat Islam sudah mengalami titik puncak dalam hal-hal tertentu. Beberapa bagian dimensi kehidupan, terutama tentang moral, politik, ekonomi dan sains mengalami westernisasi yang luar biasa, sehingga sulit membedakan ketika mau melacak tentang figus Islam itu.
Terakhir sekali, proses pengkisan itu berlangsung secara mengejutkan kalau dulu yang aktif memerankan barat itu hanya dari pihak umat Islam, proses pembaratan itu amat aktif dari sisi barat itu sendiri.

D. Nasr dan Dunia Mistik Islam
Istilah mistik Islam untuk dunia sufi dan ajarannya, mengacu kepada pemikiran Harun nasution yang menyebut tasawuf dan sufi sebagai “mistisme dalam Islam”.
Nasr memang mempunyai kepedulian tinggi pada dunia “latin” termasuk di antaranya mengarang syuubh bukunya tentang dunia (tasawuf).
Selaku aktivis intelektual studi ke Islaman, saat ini Nasr punya posisi penting dalam usaha selain merekam kecaman, cemoohan, dan sinisme pemikir-pemikir barat tentang Islam, ia juga mampu mereduksi kembali pikiran mereka, terutama menunjukkan kekeliruan mereka dalam memahami Islam selama ini. Dan yang penting lagi, Islam melahirkan gerakan baru dalam orientasi berfikir atas nilai-nilai spiritualitas dalam orientasi berfikir atas nilai-nilai spiritualitas dalam semua dimensi kehidupan, tidak hanya terbatas dalam lingkup ummat Islam, tapi ummat manusia di seluruh dunia.
Tokoh ini juga memperlihatkan terjerembabnya peradaban barat dalam semua dimensi kehidupannya. Hari ini, barat dibawah pena nasr tidak ubahnya seperti bayi yang baru lahir tanpa tahu mesti berbuat apa dengan puncak; kemegahan, superioritas, posisi, ibarat telur di ujung tanduk. Barat boleh membanggakan nilai-nilai intelegensinya, namun saat ini nilai spiritualnya sudah hancur berkeping-keping di hempaskan gelombang nafsu keserakahan mereka sendiri
Dari sejumlah bukunya yang diketahui, nampaknya Nasr mempunyai komitmen yang kuat tentang nilai-nilai keislaman yang ditranspormasikan ke dalam semua dimensi kehidupan ummatnya. Begitu juga tentang pengenalannya terhadap barat lebih membuat suatu sintesa atas peradaban barat dengan Islam. Pemikirannya, yang justru berbeda dengan pemikir-pemikir lain.

Terima kasih atas waktunya untuk membaca SAYYID HOSSEIN NASR ini, dengan harapan semoga artikel SAYYID HOSSEIN NASR ini bermanfaat adanya. Dan mohon maaf jika pada artikel SAYYID HOSSEIN NASR terdapat kesalahan atau kurang memuaskan. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke Wani pada lain kesempatan

Artikel Terkait : SAYYID HOSSEIN NASR » Makalah

No comments: