Tomat

A. Pengelohan Lahan
Pengolahan lahan sistem mulsa plastik sama dengan pengolahan lahan sistem konvensional yakni meliputi land clearing atau pembersihan lahan, pembajakan atau pencangkulan, dan pembuatan bedengan.

B. Pemupukan Awal
Pemupukan awal pada penanaman tomat sistem mulsa plastik meliputi pemupukan dengan pupuk organik, pengapusan serta pemupukan dengan pupuk makro dan mikro.
a. Pemupukan dengan pupuk kandang
Kebutuhan pupuk kandang untuk penanaman sistem mulsa plastik sama dengan sistem konvensiona, yakni 20-30 ton/ha atau tergantung tingkat kesuburan tanahnya. Aplikasi di lakukan dengan diatas bedengan dengan takaran 2-3 kg per 70 cm panjang bedengan. Selesai di pupuk tanah di cangkul lagi supaya pupuk tersebar ke dalam tanah
b. Pengapuran
Sebelum dilakukan pengapuran, periksa terlebih dahulu kadar keasaman/pH tanah dengan mengambil beberapa contoh tanah. Pada kedalaman 30-50 cm dari permukaan tanah. Ambil sedikit sampel dan masukkan ke dalam gelas yang berisi air. Aduk dan diamkan sampai tanah mengendap setelah tanah mengendap ambil airnya dan tuang ke gelas lain. Air inilah yang akan di uji dengan kertas lakmus. Setelah pH diketahui, baru ditentukan dosis pengapuran aplikasi pengapuran dilakukan bersaman dengan pemberian pupuk kandang.
c. Pemupukan dengan pupuk kimia
Tanaman tomat membutuhkan pupuk makro dan mikro. Pupuk makro yang dipakai adalah pupuk tunggal, seperti NPK. Pupuk mikro yang dipakai berupa borate/pupuk daun yang disemprotkan ke tanaman.

C. Pemasangan mulsa plastik
Jenis mulsa plastik yang biasa digunakan untuk penanaman tomat adalah mulsa plastik hitam perak (MPHP). Keuntungan mulsa plastik hitam perak antara lain mampu menekan serangan hama dan penyakit sebab warna perak yang memantulkan sinar ultraviolet ke bawah permukaan daun mampu menekan populasi hama dan penyakit, seperti aphid, thrips, tungau, ulat dan cendawan yang banyak menghuni bagian permukaan bawah daun.

Mulsa plastik hitam perak.
Mampu menekan serangan hama dan penyakit

Peralatan yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastik sebagai berikut:
- Pasak bamdu yang berbentuk huruf U
- Pisau atau gunting untuk memotong mulsa
- Mulsa plastik hitam perak.
Tahap-tahap pemasangan mulsa plastik sebagai berikut:
1. Siapkan mulsa plastik sepanjang bedengan di kurang 1 0,5 – 1 M, karena mulsa plastik akan memuai jikadi tarik dan terkena panas sinar matahari.
2. Tarik perlahan-lahan setiap ujung mulsa plastik secara bersamaan supaya tidak robek. Selanjutnya, pasak karena ujungnya dengan memakai pasak bambu.
3. Pasak salah satu sisinya dengan jarak 50 cm untuk setiap pasak, setelah satu sisinya selesai dipasak. Pasang sisi lain sambil menarik mulsa plastik secara perlahan-lahan sehngga mampu menutup bedengan hingga rapat.

Salah satu ujung mulsa plastik yang telah
dipasangi pasak.
Peralatan yang dipakai untuk melubang mulsa plastik sebagi berikut:
- Pisau silet atau cutter
- Kaleng susu bekas
- Perat pemanas berbentuk tabung dengan diameter 10 cm

Pelubang mulsa plastik

D. Pembibitan
Pembibitan tomat sistem mulsa palstik sebaiknya menggunkan kantong plastik cara dan ukuran kantong plastik sama seperti penanam sistem konvensional.


E. Penanaman
Sistem mulsa plastik harus membuat lubang tanam dengan cara melubangi mulsa plastik terlebih dahulu selanjtnya, lubang di timbun kembali dengan tanah sisa
penanaman untuk mengurangi atau perendaman selama lebih kurang 1-2 jam dengan ketinggian sebatas leher mulsa.
F. Perwatan tanaman
a. Penyulaman
Caranya, saat tanaman tomat berumur 7-14 har setelah tanam, lakukan penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru bibit yang dipakai untuk menyulam bisa diambil dari bibit terdahulu.bibit yang ditanam dengan selang waktu 7-14 hari dari awal penyemaian.
b. Pemupukan susulan
Memasang alir dengan sistem tunggal supaya sinar matahari lebih banyak yang mengenal mulsa plastik dan dipantulkan kembali ke bagian bawah daun sehingga mampu mengusir hama/penyakit yang gemar menghuni bagian bawah daun.
c. Pemupukan susulan
Pupuk susulan yang diberikan adalah NPK dan KNO3. Biasanya diberikan dalam bentuk pupuk daun dan pupuk akar.
- Pupuk daun
- Pupuk akar.


Pemupukan akar
G. Pengarian
Penyiraman harus memakai selang dengan cara dimasukkan ke dalam lubang enanaman penyirama bisa dilakukan dengan cara merendam bedengan/menggunakan selang yang dimasukkan ke dalam mulsa plastik. Jika cara perendaman yang dipilih, atur ketinggian air pada sebatas mulsa saja.


H. Pemangkasan
Bagian tanaman yang dipangkas juga memiliki kesamaan yakni tunas air, daun tua, daun yang terserang penyakit, buah yang cacat, rusak, atau terserang hama dan penyakit.


Setelah selesai membuat Booklet ini, apabila terdapat kesalahan, kekurangan kata-kata yang terdapat didalamnya saya mohon maaf.
Adapun kritik dan sarannya dipersilahkan, supaya saya dapat memperbaiki kesalahan dalam menulis dan menambah jika ada kekurangan kata yang terdapat didalamnya. Untuk itu saya berkeinginan kepada para petani untuk menyampaikan kritik dan sarannya.

Baca Lanjutan : Tomat»»