Sejarah Dan Perkembangan Ulumul Hadis

Berdasarkan pengertiannya hadis dapt di bagi menjadi tiga yaitu : hadis qauli, hadis fi’li, dan hadis tagriri.

Berdasarkan pengertiannya hadis dapt di bagi menjadi tiga yaitu : hadis qauli, hadis fi’li, dan hadis tagriri.

a. Hadis Qauli

Hadis Qauli adalah seluruh hadis yang di ucapkan Rasul SAW untuk berbagai tujuan dan dalam berbagai kesempatan. Khusus bagi para ulama Ushul Fiqh, adalah seluruh perkataan yang dapat di jadikan dalil untuk menetapkan hukum syara’. contoh hadis qauli adalah, seperti sabda Rasul SAW mengenai status air laut.
Beliau bersabda : yang artinya dari Abu Hurairah r.a, dia berkata bersabda Rasulullah SAW tentang laut, “ airnya adalah suci dan bangkainya adalah halal ( Muhammad ibnu ismail Al-Kahlani,Subul Al-salam,juz 1.
Contoh lain adalah hadis mengenai niat :
Dari Umar ibn al-khaththab r,a dia berkata “ aku mendengar rasul SAW bersabda, sesungguhnya seluruh amal itu di tentukan oleh niat,dan sesungguhnya setiap orang akan memperoleh sesuai dengan niatnya. Maka barang siapa yang melakukan hijrah untuk kepentingan dunia yang akan di perolehnya,atau untuk mendapatkan wanita yang akan di nikahinya,maka ia akan memperoleh sebatas apa yang ia niatkan ketika berhijrah tersebut ‘ ( Buhari,sahih al-Bukhari juz 1 )

b. Hadis Fi’li

Hadis fi’li adalah seluruh perbuatan yang di laksanakan oleh rasul SAW. Perbuatan rasul SAW tersebut adalah yang sifatnya dapat di jadikan contoh tauladan,dalil untuk penetapan hokum syara’, atau pelaksanaan suatu ibadah. Umpamanya, tata car pelaksanaan ibadah shalat,haji dan lainnya. Tentang cara pelaksanaan shalat, rasul SAW bersabda “yang artinya dan shalat lah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat. ( Muhammad ibn ismail al-Bukhari,sahih buhari juz 1 )
Salah satu tata cara yang di contohkan nabi SAW dalam pelaksanaan shalat adalah, cara mengangkat tangan katika bertakbir di dalam shalat,seperti yang di ceritakan oleh ‘abdullah ibn umar sebagai berikut : dari Abdullah bin umar dia berkata, “ aku melihat rasulullah SAW apabila dia berdiri melaksanakan shalat,dia mengengkat kedua tangannya hingga setentang kedua bahunya, dan hal tersebut di lakukan beliau ketika bertakbir hendak rukuk, dan beliau juga melakukan hal itu ketika bangkit dari rukuk. Beliau tidak melakukan hal itu ketika akan sujud. “ (Bukhari,sahih al buhari juz 1)

2.2 Khabar
Khabar menurt bahasa berarti al-naba, yaitu berita. Sedangkan menurut istilah terdapat tiga pendapat yaitu
Khabar adalah sinonim dari hadis yaitu, suatu yang di sandarkan kepada nabi SAW dari perkataan, perbuatan, takrir dan sifat.
Khabar berbeda dengan hadis. Hadis adalah sesuatu yang dating dari nabi SAW, sedangkan khabar adalah berita dari selain nabi SAW. Atas dasar pendapat ini maka seorang ahli hadis atau ahli sunah di sebut dengan mahaddis,sedangkan mereka yang berkecimpung dalam kegiatan sejarah dan sejenisnya di sebut dengan ahbari.
Khabar lebih umum dari pada hadis. Hadis adalah sesuatu yang dating dari nabi SAW,sedangkan khabar adalah sesuatu yang dating dari nabi SAW atau dari selain nabi ( orang lain ).
2.3 Atsar
Atsar secara rinci adalah baqiyyat al-syay, yaitu sisa atau peninggalan sesuatu. Sedangkan pengertianya secara umum tardapat dua pendapat yaitu :
Atsar adalah sinonim dari hadis, yaitu segala sesuatu yang berasal dari nabi SAW.

Pendapat kedua menyatakan atsar adalah berbeda dengan hadis. Atsar secara istilah menurut pendapat kedua ini adalah : sesuatu yang di sandarkan kepada sahabat dan tabi’in. yang terdiri atas perkataan atau perbuatan.
Jumhur ulama cenderung menggunakan istilah khabar dan atsar untuk segala sesuatu yang di sandarkan kepada nabi SAW. Dan demikian juga kepada sahabat dan namun, para fukaha “ khurasan membedakanya dengan menghusukan al-matuquh, yaitu berita yang di sandarkan kepada sahabat dengan sebutan atsar : dan al-marfuk, yaitu segala sesuatu yang di sandarkan kepada nabi SAW dengan istilah khabar.

Terima kasih atas waktunya untuk membaca Sejarah Dan Perkembangan Ulumul Hadis ini, dengan harapan semoga artikel Sejarah Dan Perkembangan Ulumul Hadis ini bermanfaat adanya. Dan mohon maaf jika pada artikel Sejarah Dan Perkembangan Ulumul Hadis terdapat kesalahan atau kurang memuaskan. Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke Wani pada lain kesempatan

Artikel Terkait : Sejarah Dan Perkembangan Ulumul Hadis » Makalah

1 comment:

nuranuraniku.blogspot.com said...

salam sobat
wah mba DINNI semakin mantap artikelnya tentang islam nich..
trims ya sudah berbagi ilmu.
saya jadi tahu hadis dan sejarah serta perkembangannya..