PENDAHULUAN
Bangsa Turki mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan kehudayaan Islam. Peran yang paling menonjol terlihat dalam politik ketika mereka masuk dalam barisan tentara profesional maupun dalam birokrasi pemerintahan yang hekerja untuk khalifah-khalifah Banu `Ahhas. Kemudian, mereka sendiri membangun kekuasaan yang sekalipun independen tapi masih tetap mengaku loyal kepada khalifah Bani 'Abbas. Hal itu ditunjukkan dengan munculnya Banu Saljuq (103R-1194)
Independensi dari khilafah Abbasiyah mulai ditunjukkan secara lebih jelas oleh dinasti Danisymandiyyah (1071-1177) dan Qaramaniyyah (1256-1483). Setelah hancurnya Baghdad di tangan Bangsa Mongol, orang-orang Turki semakin mempertegas kemandirian mereka dalam membangun kekuasaannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh Turki Usmani (1281-1924). Bahkan, pengaruh dinasti itu menjangkau wilayah yang sangat luas, tennasuk Eropa Timur, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara.
Buku ini memusatkan perhatiannya pada kawasan Turki, yang tentu saja memhicarakan hagaimana Bangsa Turki itu mengembangkan kekuasaan di wilayah asalnya. Namun demikian, pelnhahasan tentang itu tidak akan lepas dari pelnhicaraan perjalanan hangsa itu di kawasan-kawasan lain. Kekuasaan Bangsa Turki di luar pusat pemerintahannya menjadi tak terelakkan karena kekuatan pengaruh hangsa itu dapat dilihat sejauh mana efektivitas mereka dalam peruhahan politik, sosial dan ekonomi masyarakat di kawasan lain.
Munculnya dinasti Turki Islam terjadi pada saat dunia Islam mengalami fragmentasi kekuasaan pada periode kedua dari pemerintahan `Ahhasiyah (kira-kira ahad ke-9). Sebelum itu, sekalipun telalr ada kekuasaan Banu L'mayah di Andalusia (755-1031) dan Banu Idris di hagian harat Afrika Utara (788-974), fragmentasi itu semakin menjadi-jadi sejak abad ke-9. Pada ahad itu muncul herhagai dinasti, seperti Banu Aghlah di Kairawan (f300-909), Banu Thulun di Mesir (RS8-905), Ranu Saman di Bukhara (R74-1001), dan Banu Buwayh di Baghdad dan Syiraz (932-1000).
Jika benar bahwa bangsa Turki Muslim yang pertama-tama memhangun dina.titi adalah I3anu Saljuq, yang mulai tampak pengaruhnya di Baghdad sehagai pusat dunia Islam pada tahun 1038 dan haru lenyap pada tahun 1307 di Rum, maka sesungguhnya dinasti itu herkuasa hanya di sebagian kecil wilayah Islam. Pada saat yang sama telah lahir dinasti-dinasti lain, seperti al-Murabithun yang herpusat di Marakesy dan Seville (1056-1147), Banu Ziri di Kairawan (990-1150), Fathimiyah di Kairo(969-1171), Ghaznawiyah di Ghaznah (962-11ti6), al-Muwahhidun di Seville dan Marakesy (1145-1269) dan Ayyuhiyah di Kairo (1171-1250).
Demikian juga, ketika dari hangsa Turki laltir Dinasti L'smaniyah yang berkuasa dalam kurun waktu terpanjang dalam sejarah Islam (1290-1922), di tempat lain herkemhang juga dinasti-dinasti Islam, misalnya Nashriyah yang berkuasa dan herpusat di Granada (1232-1490), Mariniyah di Fez (1216-1470), Hafshiyah di Tunisia (122R-1574), Mamalik di Kairo (1250-1517), Mongol dan penerusnya di Sultanieh dan Tahriz (1215-1 353), Kesultanan Delhi (1206-1526), Turkman (1375-1506), Timur di Samarkand (1375-1506), Shafawi di Sultanih, Qazwin dan lafahan (1506-1722), dan Mughal di Delhi dan Agra (1526-1858).
Selain Saljuq dan Usmaniyah, sesungguhnya ada dua dinasti Turki lain yang muncul sebelum Umaniyah. Mereka adalah Uanisymandiyyah yang herkuasa di Anatolia Tengah dan Timur (1071-1483) dan Qaramaniyyah di Anatolia Tengah (1256-1483). Yang pertama, Danisymandiyyah, pada nwlanya lahir di Anatolia t'tara sekitar Tokat, Amasya dan Sivas. Pendiri dinasti ini adalah Daniaymand yang muncul di Anatolia sehagai - ha i setelah kekacauan yang terjadi pasca meninggalnya Sulaiman ihn Qutlumi.sy pada tahun 1077. Yang kedua adalah Qaramaniyyah, sehuah dinasti yang paling kuat di antara dinasti-dinasti di Anatolia di samping
t'smani. Tetapi akhirnya Qaramaniyah terserap ke dalamz Lsmani. Pusat asalnya terletak di Ermenek di harat laut pegunungan Taurus, di mana mereka merupakan vassal dan sultan Saljuq di Konya, Rukn al-Din Killij Arselan IV. Pada ahad ke-7 4, mereka memhentuk kekuasaan independen, menguasai sehagian besar Anatolia Tengah dan Selatan. Tetapi, pada akhirnya mereka dikalahkan dan wilayahnya dicaplok oleh L'smaniyyah pada tahun 1390.
Perkemhangan bangsa Turki juga hisa diletakkan dalam peta situasi dunia kontemporer, misalnya Eropa yang selama tahun 900-1300 berada pada Era Feodal. Pada masa itu sebagian besar negara-negara Eropa dipengaruhi oleh lembaga dan adat yang diperkenalkan segera setelah jatuhnya Emperium Romawi. tielan:a abad ke-4 dan ke-7, anarki dan kekacauan memporak-porandakan tatanan masyarakat yang dihangun oleh Romawi. L'ntuk masa yang singkat (sekitar 600-874 ), hangsa Frank telah memulihkan ketertihan dan memajukan perdagangan dan 'industri di wilayah antara Pyrenees dan sungai Elbe. Penguasa Arab di Span) ol juga memakmurkan dan memhangun peradahan (sekitar ?50-1050). Akhirnya, Emperium Timur selama empat ahad (sekitar :"00-1300). menyelamatkan arisan itu.
Y Pada ahad ke-11 dan ke-1? sejalan dengan kemajuan perdagangan dan indu.stri Eropa mengalami kehangkitan intelektual. Kontak dengan hangsa Arab di Spanyol dan Siailia yang herperadahan tinggi dan juga dengan Emperium Bizantium dan kawasan makmur di selatan Konstantinopel melahirkan semangat intelektual. Pada ahad ke-12 lahir universitas-universitas di Paris. Salerno dan Bologna. Muncul juga t'niversitas Oxford dan Cambridge di Inggria.
Setelah masa itu, yakni ahad ke-14 dan ke-15, terjadi pemhahan loesar di negara-negara Eropa. Inggris dan Perancis terlihat perang Seratus Tahun. Jerman dan Italia pecah, Switzerland dan Belanda melonggarkan huhungan yang mengikat kedua-duanya dengan Romawi. Di Inggris iahir parlemen, di Perancis dan Spanyol dasar-dasar monarki ahsolut dihangun. Polandia menjadi negara hesar, dan Rusia secara pelan-pelan lepas dari ahad-abad harharisme. Bizantium mengalami kemunduran dan akhirnya lenyap pada tahun 1453, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Usmani. Italia tetap semata-mata merupakan kumpulan negara-negara bebas. Pada saat yang sama Eropa mulai melancarkan kebijakan imperialisme dan kolonialisme. Masa itu (abad ke-14 dan ke-15) juga di Eropa lahir kehangkitan hudaya dan revolu5i perdagangan, yang karena itu diseh.a Masa Renaissance.
Dengan demikian, tampak bahwa ketika Turki L'smani mengalami kejayaan politik, di Lropa sedang terjadi kebangkitan intelektual. Dalam perjalanan selanjutnya dua bangsa itu mengalamikejayaan politik, di Eropa sedang terjadi kebangkitan intelektual. Dalam perjalanan selanjutnya dua bangsa itu mengalami Kemunduran politik, hudaya dan intelektual, dan pada saat yang sama hangsa Eropa tengah dan harat terus memperluas pengaruhnya ;ncia:ui penjajahan, yang pada gilirannya memporakporandakan dunia Islam cendekiawan Turki yang belajar ke Eropa, khususnya Prancis, untuk menggali rahasia kemajuan bangsa Eropa. Para cendekiawan itulah yang akhirnya menjadi pelopor gerakan pembaharuan di Turki.
ASAL-USUL BANGSA TURKI
A, WILAYAH TURKI SEBELUM ISLAM
Situasi yang kita dapatkan di wilayah yang sekarang berhahasa Turki (Usmani ), adalah hasil dari proses pendudukan dan asimilasi yang sangat panjang dan kompleks. Dari penduduk Turki dan daerah sekitar yang sekarang berhicara hahasa Turki (Usmani), hanyalah sehagian kecil yang merupakan keturunan dari orang-orang Turki yang hermigrasi ke sana, sehaliknya, sehagian he.sar adalah keturunan dari penduduk ash yang terturkikan (turkicised).
Kelompok Turki di selatan yang terisolasi menetap di wilayah Bizantium hahkan sebelum serangan Saljuq, baik di Asia Kecil maupun di Balkan. Di daerah yang terakhir itu tentu ma.sih ada penduduk, yang hidup dari migrasi Turki Utara sebelumnva vang datang ke sana melalui utara Laut Hitam. Tetapi haru pada pertengahan ahad ke-11 kita mengetahui imigrasi hesar-besaran hangsa Saljuq, yang herlanjut sampai akhir abad ke-13. Sampai herakhirnya dominasi Saljuq di Asia Kecil, pro.ses penturkian penduduk asli tentvnya tem.s herlanjut. Proses ini berlanjut selama kekuasaan raja-raja kecil yang muncul dari rerLmtuhan kerajaan Saljuq.
Bangsa Turki herasal dari sehuah rumpun hangsa yang dikenal dengan Ural Altaic, yang disehut juga rumpun bangsa herkulit kuning. Mereka hidup di kaki pegunungan Altaic, bagian harat dari padang rumput Mongolia. Penggolongan suku hangsa yang menurunkan hangsa Turki ini masih tidak jelas, sehingga para ahli hanyak yang herheda pendapat apakah nenek moyang hangsa ini herasal dari suku Hiung-nu, hangsa Mongol ataukah campuran hangsa Mongol dan Hiung-nu. Beberapa ahli menggolongkan hangsa ini ke dalam rumpun hangsa herkulit kuning, yang kemungkinan hesar mempunyai huhungan erat dengan bangsa ash yang mendiami henua Amerika yang herkulit merah (Indian). Menurut para ahli itu, pertalian mereka dengan bangsa Amerika herkulit merah ini lehih erat daripada dengan bangsa yang herdiarn di Cina, bangsa Samoye, bangsa Hungaria atau bangsa Mongolia. Para ahli vang lain menyehutkan hahwa bangsa Turki telah lama mengukir sejarah dunia. Mereka herkiprah dan mengukir sejarah ini tidak dengan sehutan hang.sa Turki tetapi hangsa Hun. Mendapat yang terakhir ini dida.sarkan pada sumber-sumber sejarah yang hera,al dari Cina.
Rumpun bangsa Altaic yang diduga sehagai asal mula bangsa Turki ini masih memiliki pola hidup yang herpindah -pindah 1). sementara hidup mereka masih primitif Sistem kekuasaan yang mereka lakukan.dida.tiarkan pada aturan adat. Dalarn mengatur tata cara kehidupan dan melaksanakan .tiangsi sosial hagi yang melanggar hukum mereka selalu merujuk pada ketentoan-ketentuan haku yang herlaku pada .suku ter.sehut. Penopang kehidupan mereka adalah pengemhalaan ternak serta melakukan penjarahan terhadap .suku¬auku yang lehih lemah. Model kehidupan yang terakhir ini telali memupuk kehanggaan untuk memiliki keturunan laki-laki. Sejak masa kanak-kanak mereka telah dihiasakan untuk melakukan perrnainan yang hisa memhentuk watak pemherani dan tuhuh kuat. t'ntuk mengadakan pertandingan dengan .suku yang lehih lemah, mereka mengorgani.sasi diri di havvah pimpinan seseorang yang di.sehut khan.
Dari aegi keyakinan, bangsa Altaic menganut kepercayaan Svaman. Dalam keyakinan ini, para penganutnya menvemNrh unsur-unsur alam dengan perantaraan totem dan roh. Menurut kepercayaan mereka, dengan upacara penyemhahan ini orang akan mampu memiliki kekuatan yang dahsvat yang hisa digunakan untuk maksud haik maupun makSud jallat. I{ekuatan ini akan hi.tia Sempurna hila prnktek ritu:rlnya mendapat himhingan lang.sung dari orang yang di.nggap se,epuh penganut keyakinan ini. Dengm himhingan ini pengamal ritu.s akan m.;mpu menguasai kekuatan mh orang-orang terkenal yang telah meninggal.
Sejak awal keheradaannya, hang.sa Turki telah mampu rnenunjukkan perannya dalam kancah politik. Rang.sa ini. dalam catatan sejarah yang hertumher dari Cina dikenal dengan hangsa Hun. telah m;rmpu memhangun aehuah kerajaan he,ar yang hernama Atilla pada ahad ke- Masehi yang terletak di tengah daratan Eropa. Keherhasilan hangsa Hun ini diraih setelah mereka berpindah dari di pegunungan Atlantik smnenjak ,had ke-3 sebelum Maseln.
Menyeharan hangsa Turki dengan berbagai macam elemennya yang meliputi wilayah yang sangat Ina.s tolah berdampak hilangnya identitaa hudava wilavah yang sementara mereka yang masih tetap tinggal di wilayah antara laut Aral dan Siberia, di mana mereka jauh dari per;rdahan hesar. tetap menjadi kelompok primitif dan helum mengenal huruf baca tulis. Sehagai akihat dari kead;aan ini. pel,acakan terhadup perpindahan hangsa Turki hanva hisa diketahui lewat hendu-hend;a yang mcreka tinggalkan selema mengadakan pengemharaan, sementara penemuan, secara tertulis tentang bangsa ini Iranwa diketahui melalui .sumher-sumher asiug yang berarsal dari Rizantium. Cina dan Persia.
Kondiai geografi. yang didiami hangsa Turki ,aat itu secara umum menuntut pola hidup berpindah-pindah situasi semacam ini memunculk;an hentuk kehidupan mawarakat yang bersuku-suku, pencahari,an dari ternak.serta suku rnelakukan ekspan.si ke wilayah lain demi memperahankan hidup. Lehih lanjut. perlu diketahui hahwa daerah perpindahan hangsa Turki tersehm jnga merupakan daerali transit .serta menjadi pu.sat hertemunvu herhagai macam hudaya bangsa yang sedang bermigrasi. Di tempat ini pula ditemukan peninggal-peninggalun o;aae dari penduduk kuno, yang sifat kehidupannva sudah menetap Di daerah oase inilah hingga Turki memulai kehidupan yang hersifat semi menetap.
TURKI USMANI
A. ASAL MULA TCTRKI USMANI
"Kerajaan Turki Usmani didirikan oleh suku bangsa pengembara yang berasal dari wilayah Asia Tengah, yang terinasuk suku Kayi. Ketika bangsa Mongol menyerang dunia Islam, pemimpin suku Kayi, Sulaiman Syah, mengajak anggota sukunya untuk menghindari serhuan bangsa Mongol tersebut dan lari ke arah barat. Bangsa Mongol itu mulai menyerang dan menaklukkan wilayah Islam yang herada di bawah kekuasaan dinasti Khwarazm Syah tahun 1219¬20. Sulaiman Syah meminta perlindungan kepada JaIal ad-Din, pemimpin terakhir dinasti Khwarazm Syah tersebut di Transoksania, sehelwn dikalahkan oleh pasukan Mongol. Jalal ad-Din memberi jalan agar Sulaiman pergi ke barat ke arah Asia Kecil, dan di sanalah mereka menetap. Sulaiman ingin pindah lagi ke wilayah Syam setelah ancaman Mongol reda. Dalam usahanya pindah ke negeri Syam itu, pemimpin orang-orang Turki tersebut mendapat kecelakaan hanyut di sungai Euphrat yang tiba-tiba pasang karena hanjir hesar, tahun 1228.
Mereka akhirnya terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama ingin pulang ke negeri asalnya, dan yang kedua meneruskan perantauannya ke wilayah Asia Kecil. Kelompokkedua itu herjumlah sekitar 400 keluarga dipimpin oleh Erthogrol (Arthogrol), anak Sulaiman. Mereka akhirnya menghambakan dirinya kepada Sultan 'Ala' ad-Din II dari Turki Saljuq Rum yang pemerintahannya herpusat di Konya, Anatolia, Asia Kecil. Pada waktu itu bangsa Saljuq yang serumpun dan seagama dengan orang-orang Turki imigran tadi melihat hahaya hangsa Romawi yang mempunyai kekuasaan di Kemaharajaan Romawi Timur ( Bizantium ). Dengan adanya tamhahan pasukan haru dari saudara sehangsanya itu pasukan Saljuq menang atas Romawi. Sultan gembira dengan kemenangan tersebut dan memheri hadiah kepada Erthogrol wilayah yang berbatasan dengan Bizantium. Dengan senang hati Erthogrol membangun tanah "perdikan" itu dan berusaha memperluas wilayahnya dengan merebut dan merongrong wilayah Bizantium. Mereka menjadikan Sogud sebagai pusat kekuasaannya. Dinasti Saljuq Rum sendiri sedang surut pada saat itu. Dinasti tersehut telah berkuasa di Anatolia bagian tengah kurang lebih duaratus tahun lamanya, sejak tahun 1077 hingga tahun 1300.
Erthogrol mempunyai seorang putra yang bernama Usman yang diperkirakan lahir tahun 1258. Nama Ustman itulah yang diamhil sebagai nama untuk Kerajaan Turki Ustmani. Erthogrol meninggal tahun 1280. Usman ditunjuk untuk menggantikan kedudukan ayahnya sebagai pemimpin suku bangsa Turki atas persetujuan Sul¬tan Saljuq, yang merasa gembira karena pemimpin baru itu dapat meneruskan kepemimpinan pendahulunya. Sultan banyak memberi hak istimewa kepada Usman dan mengangkatnya menjadi gubernur dengan gelar bey di belakang namanya. LTSunan juga diperbolehkan untuk mencetak uang sendiri dan didoakan dalam khutbah Jum'ah. Namun demikian, sebagian ahli meriyebuikan bahwa Ustman adalall anak Sauji. Sauji itulah anak Erthogr ol, sehingga Ustman adalah cucunya bukan anaknya. Sauji telah meninggal sebelutn ayahnya meninggal. la meninggal dalam perjalanan pulang sehabis memohon kepada Sultan Saljuq atas perintah ayahnya, Erthogrol, untuk tinggal menetap di wilayahnya. Permohonan itu dikabulkan oleh Sultan. Makanya, Erthogrol ketika menerima berita itu sedih bercampur gembira. Sedih karena anaknya meninggal, dan gembira karena permohonannya untuk menetap di wilayah Saljuq itu dikabulkan oleh Sultan.
Setelah menghancurkan Baghdad tahun 1258 bangsa Mongol meneruskan penaklukannya ke arah utara, tertnasuk wilayah kekuasaan Saljuq Rum. Sultan Saljuq tidak dapat mempertahankan diri dan mati terbunuh. Dalam keadaan kosong itulah Ustman mernerdekakan diri dan bertallan terhadap serangan hangsa Mongol. Bekas wilayah Saljuq dijadikan basis kekuasaannya dan para penguasa Saljuq yang selamat dari pembantaian Mongol mengangkatnya sebagai pemimpin. Peristiwa tersebut berlangsung kira-kira tahun 1300. Maka, berdirilah Kerajaan Usmaniyyah yang dipimpin oleh Ustman yang bergelar Padisyah Alu Usman atau Raja dari Keluarga Usman. Semangat pasukan Usmani didorong oleh jiwa agama Islam yang berbasis pada ajaran tarekat Bektasyiyyah yang dipelopori oleh Hajji Bektasy (w.1297 ). Bahkan Usman dijadikan sebagai menantu oleh Syekh Udabali, salah satu guru tarekat itu dan memberinya gelar al-Ghazi yang diharapkan dapat berjuang terus di jalan yang lurus, jalan Allah melawan bangsa Rum. Bermodalkan wilayah di Anatolia Tengah itulah Usmaniyyah dapat mengembangkan sayapnya ke tiga benua, yakni Asia Kecil, Eropa Timur dan Selatan, dan Afrika Utara.
KEMUNDURAN TURKI USMANI
Keruntuhan imperium Turki merupakan perktiwa yang kompleks bagi sehuah transfonnasi masvarakat Islam dari sehuah kerajaan menuju negara modern. Pada proses keruntuhannya. imperium Turki Usmani merupakan wilayah yang amat luas dan meliputi semenanjung Balkan, Asia Kecil, Arab Timur Tengah, Mesir dan Afrika Ltara. Pengaruhnya menjangkau Asia Tengah. Laut Merah dan Gurun Sahara. Pada ahad ketujuh helas, situasi politik Turki Usmani diwarnai dengan kehijakan desentralisasi yang memheri peluang para musuh kerajaan untuk menyusun kekuatan dan menjadi besar sekaligus menjadi pesaingnya di hidang politik dan ekonomi. Pada ahad kesemhilan belas, kerajaan Usmani mulai melakukan konsolidasi kekuasaan atas propinsi-propinsi hawahan. mensentralisasi kekuasaan negara, memperkuat struktur politik. sosial, ekonomi, serta melakukan reformasi kehudayaan dengan sehuah harapan mensejajarkannya sebagai kekuatan efektif dalam percaturan dunia.
Pada ahad ketujuh belas hingga delapan helas, terdapat peruhallan penting dalam sejarah Turki Usmani. Berakhirnya ekspantii kerajaan Turki L'smani, lemhaga-lemhaga pemerintahan tieringkali kehilangan kemampuan militer dan adininistrasinya, dan kerajaan dalam posisi tertekan dengan regreai ekonomi, pemherontakan rakyat, dan heherapa kekalahan militer. Perseteruan panjang antara pemerintah pusat dengan elit lokal untuk mengkontrol pendapatan pajak dari rakyat muncul ke permukaan, dan kekuasaan dialihkan dari pemerin tah pusat kepada kelompok Janissari, ulama dan keluarga t'smani yang telah mapan dalam masyarakat setempat. Di sisi pemerintah pusat, meredupnya kekuasaan merupakan dampak dari korupsi yang menggejala dipemerintahan Usmani. Akan tetapi situasi tersehut dalam pan¬dangan penguasa lokal dan pedagang berarti reduksi kekuatan eksploitatif peinerintah pusat, dan memberikan peluang bagi otonomi daerah.
Kejatuhan kerajaan Turki merupakan sebuah proses sejarah panjang dan tidak terjadi secara tiba-tiba. Dalam sejarahnya selama lima abad (akhir ahad ketiga helas hingga awal abad kesembilan helas) kerajaan Turki Usmani mengalaini pasang surut. Di satu sisi, sehuali sistem politik yang diwarisi dari pendahulunya, Turki Saljuq, yaitu menjadikan kerajaan adalah milik keluarga kerajaan dan menjadikan sultan sehagai sentral kekuatan politik, membuat kerajaan ini begitu rentan terhadap faktor-faktor kejatuhan sebuah dinasti. Seorang sultan yang lemah saja sudah dapat membuka jalan bagi proses kejatuhan kerajaan. Meskipun demikian, seorang sultan yang kuat, pada masa pemerintahannya juga mampu inemperlambat kehancuran dinasti seperti yang akan dijelaskan pada hagian selanjutnya. Pada sisi yang lain, sistem politik tradisional hangsa Turki yang diwarisi oleh dinasti Turki Usmani, memhuat dinasti ini membentuk sebuah kekuatan sosial politik dan budaya untuk masa waktu yang lama. Di antara beberapa hal yang patut dipandang sebagai penyebab kejatuhan dinasti Turki Usmani adalah melemah nya sistem birokrasi, melemahnya kekuatan militer Turki L'smani, hancurnya perekonomian kerajaan, muncul dan menguatnya kekuatan haru di daratan Eropa dan serangan balik terhadap kerajaan Turki lismani.
KEMAJUAN TURKI USMANI
Pada Permulaan ahad ketujuh belas, Turki Usmani mulai memperdebatkan cara terbaik hagi program restorasi integritas politik dan efektivitas kekuatan militer yang dimiliki kerajaan. Para pemhaharu pada awalnya herlandaskan pada aturan yang digariskan Sultan Sulaiman yang menentang kemungkinan pengaruh kekuatan Kristen Eropa atas kaum Muslim. Para modernis menganggap perlunya kerajaan Turki untuk mengadopsi metode yang dimiliki hangsa Eropa dalam pendid kan kemiliteran, organisasi dan administrasi untuk menciptakan suatu perubahan dihidang pendidikan, ekonomi dan sosial yang mendukung terhentuknya negara modern. Pada ahad kedelapan helas dan terutama ahad kesembilan belas, kelompok modernis muncul dengan terang-terangan, dan akhirnya menjadi pemenang.
Semenjak abad kedelapan belas, penasehat militer Eropa telah mulai dipekerjakan untuk memberikan latihan kemiliteran bagi pejabat militer kerajaan. Percetakan juga didirikan untuk menerhitkan beherapa terjemahan karya Eropa di hidang teknik, militer dan geografi. Sultan Salim III (1789-1807) memperkenalkan program pemhaharuan yang pertama, dikenal dengan Nizam-i Jedid. Rencana pemhaharuan itu meliputi pernhentukan korp militer haru, perluasan sistem perpajakan dan pelatihan untuk mendidik para kader hagi rezim haru. Rencana yang dikemukakan oleh Sultan Salim ternyata tidak mendapat dukungan para ulama dan kelompok militer Janissari, yang akhirnya ia sendiri menjadi kurhan rencana pemhaharuan tersehut. la kemudian digulingkan pada tahun 1807 Meskipun demikian, program pemhaharuan tersehut dilaksanakan pada perode Sultan Mahrnud II.
Pemhaharuan Turki usmani.
A. SULTAN MAHMLJD II (1808-1839)
Malunud II seringkali dihandingkan dengan Peter yang Agung dalam berbagai sepak terjangnya. la lahir di Saray Juli 1785. la adalah pu[ra Sultan Ahd al-Hamid dan memperoleh pendidikan i.stana di hidang bahasa-hahasa Islam klasik, agama, hukum, sastra dan aejarah. Dia tadak memiliki pengetalman tentang dunia Barat secara langsung dan tidak mengetahui .,atu pun hahasa Eropa.
Kerajaan Turki pada avual ahad kesemhilan helas dalam kondisi yang herantakan dan terpecah-pecah, mengingat minimnya kontrol politik pemerintah pusai terhadap pemerintah daerah. Di Meair, wakil pemerintahan Turki saat itu. Muhammad Ali, justru meletakkan dasar hagi kekuatan politik yang mandiri. Para pasti-a di Iraq bahkan hanya tunduk kepada pemerintah Turki secara nominal. Di Siria bahkan telah muncul gubernur-guhernur lokal yang menyatakan kemerdekaannva. Di Saudi Arabia, kekuatan Wahahi menyodok pengaruh Turki. Di Anatolia, terny ata hanya dua propinsi yang menyatakan tunduk pada pemerintah pusat.
Lemahnva konsolidasi politik internal diperburuk dengan keterlibatan kekuatan militer Turki dalam herbagai negara asing. Sultan Salim III, terpaksa harus meminta hantuan kepada Perancis untuk mencegah sebagian vvilayahnya yang teraneksasi oleh kekuatan Rusia. F3egitu juga keterlihatan kerajaan Turki dengan Inggris yang berusaha menaklukkan Dardanela pada tahun 1807. Napoleon yang terlibat dengan Turki dalam perjanjian Tilsit 7 Juli 1807, dan Erfut 12 Oktober 1808, tidak llanya mencegah kekuatan oposisi terhadap Rusia, tetapi juga membiarkan Rusia menaklukkan beherapa daerah taklukan Turki.
Ketika ia naik Tahta dan menjadi sultan di xerajaan Turki, Malunud II memusatkan perhatiannya pada herhagai peruhahan internal. Perbaikan internal tersehut dipusatkan pada rekonstruksi kekuatan angkatan hersenjata kerajaan sehingga menjadi kekuatan yang tangguh dalam merighada-pi loerhagai tantangan. Selain itu perhaikan tersehut dimaksudkan untuk men9-konsolidasi seluruh potensi 1oka1. Kehijaksanaan ini menladikan dirinya sehagai musuh hagi kelompok militer lama yang dikenal dengan Janissari. Pada tahun a82 , ia meromhak Janissari menjadi kekuatan militer model Eropa. Kehijaksanaan ini akhirnya diprotes Janissari yang telah herdiri pada abad keempat belas oleh Sultan Orkhan, pada tanggal 16 Juni 1826. Akhirnya pemberontakan tersebut dikenal dengan The Auspicious Incident dalam sejarah Turki.
Sehagai seorang ahli strategi, ia berusaha untuk melebihi apa yang dilakukan Salun III. la mencari dukungan dari para ulama yang akhirnya diperolehnya. Janis.sari yang pada tahun 1807 memperoleh dukungan penuh dari penduduk Istanbul, maka dengan reformasi yang ia programkan kekuatan militer lama ini hanya memperoleli dukungan dari sehagian kelompok masyarakat pada tahun 1826. Meskipun demikian ia juga membentuk sebuah kelompok perantara antara pejahat Janessari dengan pemerintahnya, karena yang ia kerjakan adalah untuk restorasi kekuatan militer demi kejayaan Turki di maaa mendatang. Sellingga mereka yang merasa tersingkirkan masih dapat diharapkan kesetiaannya kepada pemerintah.
5entralisasi kekuasaan yang menjadi program LTtama Sultan vlallmud e ara berangsur-angsur dilaksanakan. Sistem militer lama lenyap secara total pada tahun 1831 bersamaan dengan dihapuskannya sistem feodal, timar. Kekuatan militer baru tersebut menjadi semakin lo=yal terladap sultan dan menjadi alat proses sentralisasi politik dan menjadi pendorong prc}ses modernisasi. Selanjutnva yang dilakukannya adalah tetap menjalin hubungan damai dengan kekuatan asing di Eropa. Kemudian perbaikan di hidang pendidikan didorong untuk memenuhi kebutuhan pendidikan hagi para pejabat militer, dokter militer, dan di bidang administrasi didorong untuk memenuhi tuntutan atas pembayaran hagi para tentara.
Pada tahun 1827, ia mendirikan sekolah kedokteran di kota Istanbul yang hertujuan mendidik dokter militer baru. Pada antara tahun 1831-4, dua lemhaga pendidikan untuk tujuan militer juga didirikan. yang pertama adalah Muzika-i Humayun Mektabi yang merupakan sekolah musik kerajaan, dan yang kedua adalah Mekkah-i Harbiye, yang merupakan akademi militer kerajaan, yang keduanya diresmikan pada tahun 1834. Untuk masyarakat umum ia mendirikan pendidikan tingkat menengah dengan nama sekolah rusydiye. Sekolah tersebut dibangun untuk mempersiapkan kader kader yang akan menjadi pegawai sipil. Selain itu ia mendirikan sekolah ilmu pengetahuan umum, Mekteb-i Ma'arif, yang merupakan sekolah pengetahuan umum dan Mekteb-i Ulum-i Edebiye yang merupakan sekolah sastra. Terhadap sistem pendidikan tradisional, madrasah, ia herusaha memasukkan pengetahuan umum dalam kurikulurn pendidikannya.
Untuk mengurangi pengaruh ulama dan heherapa tokoh organisasi keagamaan, terutama tokoh tarekat Bektasyiyyah, ia mendirikan lemhaga evkaf, sehuah lembaga yang menghimpun dan mengurus harta milik kerajaan, pada tahun 1826. Posisi politik para anggota tarekat Bektasviyyah amat tergantung pada huhungan mereka dengan para Janissari. Para anggota Janissari seringkali menyebut diri mereka sebagai pen gikut Hajji Bektasy. Dan begitu juga para anggota tarekat itu seringkali menjadi pendukung heberapa pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok Janissari. Lemhaga evkaf dipimpin oleh seorang menteri vuakaf, yang tujuannya untuk mensentralisasi administrasi dan pencatatan seluruh harta milik kerajaan Sebelumnya harta kerajaan berada di bawall tanggung jawab para penguasa lokal, yang saat itu berada di tangan ulama. Tetapi upaya di bidang ini tidak sepenulmya berhasil, dan dilanjutkan oleh penggantinya, sehingga sebagian besar harta milik kerajaan saat itu dapat dicatat dan diselamatkan.
Selain itu administrasi pusat juga mulai dibenahi. Sistem kementerian model Eropa diperkenalkan dan seluruh menteri hertanggung jawat; kepada seorang perdana menteri. Selain itu untuk membantu dalam meletakkan dasar strategi perencanaan jangka panjang ia mendirikan sehuah lemhaga legislatif dan dikenal dengan Meclis-i Ahkam-i Adliye pada tahun 1838 Begitu juga dihuka lemhaga penerjemahan pada tahun 1833. Kedutaan Besar kerajaan Turki di herbagai negara asing dihuka kembali sehingga memungkinkan mreka melancarkan ide ;andingan terhadap apa yang dilontarkan para sarjana Eropa.
untuk menyebarluaskan herhagai kehijaksanaan pemerintah, pada tahun 1831 diterbitkan sebuah penerbitan dalarn bahasa Turki, Takvim-i Vekayi. Jurnal ini merupakan penerhitan resmi kerajaan
dan menjadi bacaan wajib bagi para pejabat kerajaan. Jurnal ini awalnya hanya terbatas pada salinan berbagai keputusan pemerintah dan berbagai pandangan Sultan mengenai berbagai persoalan kenegaraan yang sedang berkembang. la merupakan satu-satunya penerbitan dalam bahasa Turki hingga tahun 1840.
Penerbitan Takvim-i Vekayi yang dimaksudkan menjadi alat penyebarluasan berhagai kebijaksanaan Sultan dibantu dengan diresmikannya sistem pos pada taluun 1834. Rute pos pertama adalah antara Uskudar menuju Izmir yang dibuka secara formal oleh Sultan sendiri. Rute pos kedua adalah antara Istanbul menuju Edirne yang di kemudian hari berkembang dan menghubungkan beberapa pusat pemerintahan. Selain pos, dibangunnya beberapa sarana infra stmktur di hidang transportasi juga membantu komunikasi kebijakan pemerintahan. Jalan baru kemudian dibangun untuk rnemperlancar hubungan antara Turki dan Eropa.
Kekuatan militer dan sistem administrasi yang telah diper-baharui tersebut pada gilirannya menjadi ujung tombak bagi per-luasan kekuasan Sultan terhadap beberapa penguasa wilayah taklukan yang hendak memerdekakan diri, dan memperkokoll kekuatan politik kerajaan. Pemberontakan daerah Serbia tahun 1812 akhirnya dapat dipadamkan dengan mudah pada tahun 1813. Dengan demikian, pemerintahan Turki membentang sepanjang Anatolia, Iraq dan sebagian besar Rurneiia. Barangkali Mesir yang pada saat itu berada di bawah Muhamrnad Ali merupakan satu-satunya wilayah yang tidak dapat ditaklukkan. Meskipun demikian, Muhammad 'Ali sendiri meminta restu kepada penguasa Turki untuk menjadi penguasa di Mesir.
No comments:
Post a Comment